A.
Transmisi data
Transmisi merupakan bagaimana suatu data dapat
dikirimkan dari suatu alat dan diterima oleh alat lain. Transmisi ini merupakan
salah satu konsep penting dalam sistem komputer sehingga suatu perangkat bisa
berkomunikasi dengan perangkat lainnya. Misalnya dari perangkat input ke
pemroses, pemroses ke storage, pemroses ke media output, atau bahkan dari suatu
sistem komputer ke sistem komputer lainnya.
B.
JENIS-JENIS MEDIA TRANSMISI
1. Media kabel
Media ini terdiri dari konduktor yang dilapisi jaket plastik. Media ini banyak digunakan untuk LAN. Media kabel mentransmisi sinyalnya menggunakan spektrum elektromagnet terendah misalnya listrik
Media ini terdiri dari konduktor yang dilapisi jaket plastik. Media ini banyak digunakan untuk LAN. Media kabel mentransmisi sinyalnya menggunakan spektrum elektromagnet terendah misalnya listrik
2. Media tanpa kabel
Media ini bekerja pada frekuensi elektromagnet yang lebih tinggi misalnya gelombang radio, gelombang mikro dan sinar inframerah. Media ini banyak digunakan untuk jaringan komputer bergerak dengan jarak yang jauh.
Media ini bekerja pada frekuensi elektromagnet yang lebih tinggi misalnya gelombang radio, gelombang mikro dan sinar inframerah. Media ini banyak digunakan untuk jaringan komputer bergerak dengan jarak yang jauh.
·
Guided
transmissin media
Guided transmission media merupakan sistem transmisi jaringan yang menggunakan sistem kabel.
Guided transmission media merupakan sistem transmisi jaringan yang menggunakan sistem kabel.
·
Unguided
transmission media
Merupakan transmisi media jaringan gelombang. Jenis-jenis dari unguided transmission media :
Merupakan transmisi media jaringan gelombang. Jenis-jenis dari unguided transmission media :
a) Gelombang
mikro
b) Satelit
c) Gelombang radio
d) Infra merah
b) Satelit
c) Gelombang radio
d) Infra merah
C.
TERMINOLOGI TRANSMISI
Hubungan
Langsung (Direct link)
Pada sistem
transmisi merupakan hubungan antar 2 perangkat melalui propagasi sinyal secara
langsung dari transmiter ke receiver tanpa perangkat tambahan untuk memperkuat
sinyal seperti repeater atau amplifier. Contoh: hubungan Tx dan Rx tanpa
melalui repeater atau relay.
Indirect link (hubungan tak langsung).
Disini hubungan Tx dan Rx tidak dalam
propagasi sinyal secara langsung tapi melalui perangkat repeater atau
amplifier.
Point-to-point
Point to
Point adalah hubungan komunikasi dari satu
titik terminal ke titik terminal lain dan hanya 2 terminal tersebut yang
menggunakan media secara sharing. Contoh: hubungan telepon dari 1 pelanggan ke
pelanggan lain
Multi-point
·
Point to Multipoint. Adalah hubungan
komunikasi dari satu titik terminal ke banyak / beberapa titik terminal yang
lain dan lebih dari 2 terminal yang menggunakan media secara sharing. Contoh:
Komunikasi seluler dari BTS ke mobile phone, Broadcast radio (dalam sistem
komunikasi data), Komunikasi satelit ke stasiun
bumi.
D.
MODE
TRANSMISI
Dikenal 2 macam mode :
Parallel transmission
Transmisiparalel, semua bit dari karakter yang diwakili oleh suatu kode, ditransmisikan secara serentak satu karakter setiap saat. Data dikirimkan terus menerus melalui jalur-jalur yang disediakan tersebut hingga semua data dapat terkirimkan.
2. SBCDIC ( Standard Binary Coded Decimal Intercharge code )
Merupakan coding 6 bit untuk 64 karakter. posisi bit di SBCDIC dibagi menjadi 2 zone, yaitu 2 bit pertama (diberi nama bit A dan bit B) disebut dengan alpha bit position dan 4 bit berikutnya (diberi nama bit 8, bit 4, bit 2, dan bit 1) disebut dengan numeric bit position.

Transmisiparalel, semua bit dari karakter yang diwakili oleh suatu kode, ditransmisikan secara serentak satu karakter setiap saat. Data dikirimkan terus menerus melalui jalur-jalur yang disediakan tersebut hingga semua data dapat terkirimkan.
Serial transmission
Transmisi secara serial, masing-masing bit dari suatu karakter dikirimkan secara berurutan, yaitu bit per bit, penerima kemudian merakit kembali arus beberapa bit yang datang kembali menjadi karakter.
Transmisi secara serial, masing-masing bit dari suatu karakter dikirimkan secara berurutan, yaitu bit per bit, penerima kemudian merakit kembali arus beberapa bit yang datang kembali menjadi karakter.
A.
METODE
TRANSMISI
1.
Simplex
Simplex adalah salah satu bentuk
komunikasi antara dua belah pihak, di mana sinyal-sinyal dikirim secara satu
arah. Metode transmisi ini berbeda dengan metode full-duplex yang mampu
mengirim sinyal dan menerima secara sekaligus dalam satu waktu, atau
half-duplex yang mampu mengirim sinyal dan menerima sinyal meski tidak dalam
satu waktu. Transmisi secara simplex terjadi di dalam beberapa teknologi
komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio.
2. Half
Duplex
Half-duplex
merupakan sebuah mode komunikasi di mana data dapat ditransmisikan atau
diterima secara dua arah tapi tidak dapat secara bersama-sama. Contoh paling
sederhana adalah walkie-talkie, di mana dua penggunanya harus menekan sebuah
tombol untuk berbicara dan melepaskan tombol tersebut untuk mendengar. Ketika
dua orang menggunakan walkie-talkie untuk berkomunikasi pada satu waktu
tertentu, hanya salah satu di antara mereka yang dapat berbicara sementara
pihak lainnya mendengar. Jika kedua-duanya mencoba untuk berbicara secara
serentak, kondisi “collision” (tabrakan) pun terjadi dan kedua pengguna
walkie-talkie tersebut tidak dapat saling mendengarkan apa yang keduanya
kirimkan. Contoh lain adalah Hub.
3. Full Duplex
Dalam
komunikasi full-duplex, dua pihak yang saling berkomunikasi akan mengirimkan
informasi dan menerima informasi dalam waktu yang sama, dan umumnya membutuhkan
dua jalur komunikasi.
Komunikasi
full-duplex juga dapat diraih dengan menggunakan teknik multiplexing, di mana
sinyal yang berjalan dengan arah yang berbeda akan diletakkan pada slot waktu
(time slot) yang berbeda. Kelemahan teknik ini adalah bahwa teknik ini memotong
kecepatan transmisi yang mungkin menjadi setengahnya. Contoh nya adalah switch.
sumber:
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/MEDIA%20TRANSMISI%20DATA.pdf
http://www.scribd.com/eddyyudianto/d/58392090-Komunikasi-Data-Dan-Pengertian-Informasi
http://ourn0tes.wordpress.com/2010/03/15/metode-transmisi-jaringan/
http://oasetutorial.blogspot.com/2009/04/mode-transmisi.html
A.
TEKNIK PENGKODEAN DATA
Pengertian Pengkodean
Pengkodean adalah suatu teknik yang dilakukan untuk memberikan penegasan pada proses yang terlibat (data dan pensinyalan) transmisi data. Dalam proses tesebut perlu diperhatikan pula fasilitas-fasilitas komunikasi dan media yang tersedia.
Tujuan Pengkodean Data
Tujuan nya sebagai berikut :
• Tidak ada komponen dc
• Tidak ada urutan bit yang menyebabkan sinyal berada pada level 0 dalam waktu lama
• Tidak mengurangi laju data
• Kemampuan deteksi kesalahan
• Tidak ada urutan bit yang menyebabkan sinyal berada pada level 0 dalam waktu lama
• Tidak mengurangi laju data
• Kemampuan deteksi kesalahan
Pengkodean dibagi atas :
1. BCD (Binary Coded Decimal)
Merupakan kode binary yang di gunakan untuk mewakili nilai digit decimal saja, yaitu nilai angka 0 s/d 9. BCD menggunakan kombinasi dari 4 digit. Kode BCD digunakan pada komputer generasi pertama.
Merupakan kode binary yang di gunakan untuk mewakili nilai digit decimal saja, yaitu nilai angka 0 s/d 9. BCD menggunakan kombinasi dari 4 digit. Kode BCD digunakan pada komputer generasi pertama.
2. SBCDIC ( Standard Binary Coded Decimal Intercharge code )
Merupakan coding 6 bit untuk 64 karakter. posisi bit di SBCDIC dibagi menjadi 2 zone, yaitu 2 bit pertama (diberi nama bit A dan bit B) disebut dengan alpha bit position dan 4 bit berikutnya (diberi nama bit 8, bit 4, bit 2, dan bit 1) disebut dengan numeric bit position.
3. EBCDIC (Extended Binary Code Decimal for
Information Intercharge)
Merupakan kepanjangan dari Extended Binary Coded Decimal Interchange Code.
Merupakan kepanjangan dari Extended Binary Coded Decimal Interchange Code.
Terdiri dari kombinasi 8-bit. Pada
jenis ini high order bits atau 4-bit pertama
disebut dengan zone bits dan
low-order bits atau 4 bit kedua disebut dengan numeric bits.
merupakan coding 8 bit untuk 256 karakter. Tranmisi asinkron membutuhkan 11 bit,yaitu :
1 bit awal – 8 bit data
1 bit pariti – 1 bit akhir
merupakan coding 8 bit untuk 256 karakter. Tranmisi asinkron membutuhkan 11 bit,yaitu :
1 bit awal – 8 bit data
1 bit pariti – 1 bit akhir
4. ASCII (American Standard Code For Information
Intercharge)
Merupakan kepanjangan dari America Standart Code for Information Interchange, yang dikembangkan oleh American National Standarts Institute (ANSI) untuk tujuan membuat kode binary yang standar, kode ASCII ini menggunakan kombinasi 7 bit. SSCII7-bit banyak digunakan oleh komputer generasi sekarang.
Coding standar yang sering digunakan oleh peralatan komunikasi data.
merupakan sandi 8 bit dimana 7 bit digunakan untuk bit data ditambah bit ke-8 sebagai bit pariti
Kode ASCII7-bit ini terdiri dari 2 bagian:
• Control characters, merupakan karakter yang digunakan untuk mengontrol pengiriman atau transmisi.
• Informations characters, merupakan karakter-karakter yang mewakili data.
Merupakan kepanjangan dari America Standart Code for Information Interchange, yang dikembangkan oleh American National Standarts Institute (ANSI) untuk tujuan membuat kode binary yang standar, kode ASCII ini menggunakan kombinasi 7 bit. SSCII7-bit banyak digunakan oleh komputer generasi sekarang.
Coding standar yang sering digunakan oleh peralatan komunikasi data.
merupakan sandi 8 bit dimana 7 bit digunakan untuk bit data ditambah bit ke-8 sebagai bit pariti
Kode ASCII7-bit ini terdiri dari 2 bagian:
• Control characters, merupakan karakter yang digunakan untuk mengontrol pengiriman atau transmisi.
• Informations characters, merupakan karakter-karakter yang mewakili data.
Kombinasi Pengkodean
Digital signaling: sumber data g(t), berupa digital atau analog, dikodekan menjadi sinyal digital x(t) berdasarkan teknik tertentu.
Analog signaling: sinyal input m(t) disebut “modulating signal” dikalikan dengan sinyal pembawa, hasil modulasi berupa
sinyal analog s(t) disebut “modulated
signal”
Ada 4 kombinasi hubungan data dan sinyal
- Data digital, sinyal digital perangkat pengkodean data digital menjadi sinyal digital lebih sederhana dan murah daripada perangkat modulasi digital-to-analog
- Data analog, sinyal digital konversi data analog ke bentuk digital memungkinkan penggunaan perangkat transmisi dan switching digital
- Data digital, sinyal analog beberapa media transmisi hanya bisa merambatkan sinyal analog, misalnya unguided media
- Data analog, sinyal analog data analog dapat dikirimkan dalam bentuk sinyal baseband, misalnya transmisi suara pada saluran pelanggan PSTN
Multipleksing
yaitu teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara bersamaan
pada satu kanal transmisi. Perangkat yang melaksanakan
multipleksing disebut multiplekser (mux). Di sisi penerima, gabungan sinyal itu
akan kembali dipisahkan sesuai dengan tujuan masing masing. Proses
ini disebut demultiplexing. Perangkat yang melaksanakan demultiplexing disebut
demultiplekser (demux).
Dalam elektronik, telekomunikasi, dan jaringan komputer,
multipleksing adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk ke sebuah proses di
mana beberapa sinyal pesan analog atau aliran data digital digabungkan menjadi
satu sinyal. Tujuannya adalah untuk berbagi sumber daya yang mahal. Contohnya,
dalamelektronik, multipleksing mengijinkan beberapa sinyal analog untuk
diproses oleh satu analog to digital converter (ADC)
dan dalam telekomunikasi, beberapa panggilan telepon dapat disalurkan
menggunakan satu kabel telekomunikasi.
Istilah multipleksing
yang digunakan untuk menunjuk ke sebuah
proses di mana beberapa sinyal pesan analog atau aliran data digital
digabungkan menjadi satu sinyal. Tujuannya adalah untuk berbagi sumber daya
yang mahal. Contohnya, dalam elektronik, multipleksing mengijinkan beberapa
sinyal analog untuk diproses oleh satu analog-to-digital
converter (ADC), dan dalam telekomunikasi, beberapa panggilan
telepon dapat disalurkan menggunakan satu kabel.
Dalam komunikasi, sinyal yang
telah dimultipleks disalurkan ke sebuah saluran
komunikasi, yang mungkn juga merupakan medium transmisi fisik.
Multipleksing membagi kapasitas saluran komunikasi tingkat-rendah menjadi
beberapa saluran logik tingkat-tinggi, masing-masing satu untuk setiap sinyal
pesan atau aliran data yang ingin disalurkan. Sebuah proses kebalikannya,
dikenal dengan demultipleksing, dapat mengubah data asli di sisi penerima.
Sebuah alat yang melakukan
multipleksing disebut multiplekser (MUX)
dan alat yang melakukan proses yang berlawanan disebut demultiplekser,
(DEMUX).
Bentuk paling dasar dari
multipleksing adalah time-division multipleksing (TDM) dan frequency-division multiplexing (FDM).
Dalam komunikasi
optik, FDM sering disebut sebagai wavelength-division
multiplexing (WDM).
Telecommunication
multiplexing
Aplikasi
Multipleksing yang umum adalah dalam komunikasi long haul berupa :
1. Jalur gelombang mikro
2. Koaksial
3. Serat optic
1. Jalur gelombang mikro
2. Koaksial
3. Serat optic
Teknik multiplexing
terbagi 3 macam yaitu :
1. Frequency Division Multiplexing (FDM)
2. Time Division Multiplexing (TDM)
3. Statistical Time Division Multiplexing (SDM)
1. Frequency Division Multiplexing (FDM)
2. Time Division Multiplexing (TDM)
3. Statistical Time Division Multiplexing (SDM)
1.FREQUENCY
DIVISION MULTIPLEXING (FDM)
Merupakan gabungan banyak kanal input
menjadi sebuah kanal output berdasarkan frekuensi. Menggunakan guardbands.
Total bandwith dari keseluruhan kanal dibagi menjadi sub-sub kanal oleh
frekuensi. Dalam sistem FDM, bidang frekuensi saluran dibagi menjadi bidang
bidang frekuensi yang sempit, dimana bidang sempit, masing - masing
menghasilkan satukanal . Penguat ulang (repeater) dalam sistem ini terdiri dari
pengeras (amplifier) dan penyama rata (equalizer), yang masing masing
mengkompensir redaman oleh saluran dan kecacatan redaman. Pada sistem FDM,
terdiri dari dua peralatan terminal dan penguat ulang saluran transmisi
(repeater transmission line).FDM bisa dipergunakan bersama-sama dengan
sinyal-sinyal analog. Sejumlah sinyal secara simultan dibawa menuju media yang
sama dengan cara mengalokasikan band frekuensi yang berlainan ke masing-masing
sinyal. Diperlukan peralatan modulasi untuk memindahkan setiap sinyal ke band
frekuensi yang diperlukan, sedangkan peralatanmultiplexing diperlukan untuk
mengkombinasikan sinyal-sinyal yang dimodulasikan. Contoh pada radio dan
televisi.
Pada peralatan terminal (terminal equipment). Peralatan terminal terdiri dari bagian kirim yang mengirimkan frekuensi pembicaraan majemuk ke penguat ulang transmisi saluran dan bagian penerima yang menerima arus tersebut dan mengubah kembali menjadi arus pembicaraan seperti semula.
Pada peralatan terminal (terminal equipment). Peralatan terminal terdiri dari bagian kirim yang mengirimkan frekuensi pembicaraan majemuk ke penguat ulang transmisi saluran dan bagian penerima yang menerima arus tersebut dan mengubah kembali menjadi arus pembicaraan seperti semula.
2.TIME DIVISION MULTIPLEXING (TDM)
Secara
umum TDM menerapkan prinsip pemnggiliran waktu pemakaian saluran transmisi
dengan mengalokasikan satu slot waktu (time slot) bagi setiap pemakai saluran
(user).
TDM yaitu Terminal atau channel
pemakaian bersama-sama kabel yang cepat dengan setiap channel membutuhkan waktu
tertentu secara bergiliran (round-robin time-slicing). Biasanya waktu tersebut
cukup digunakan untuk menghantar satu bit (kadang-kadang dipanggil bit
interleaving) dari setiap channel secara bergiliran atau cukup untuk menghantar
satu karakter (kadang-kadang dipanggil character interleaving atau byte
interleaving). Menggunakan metoda character interleaving, multiplexer akan
mengambil satu karakter (jajaran bitnya) dari setiap channel secara bergiliran
dan meletakkan pada kabel yang dipakai bersama-sama sehingga sampai ke ujung
multiplexer untuk dipisahkan kembali melalui port masing-masing. Menggunakan
metoda bit interleaving, multiplexer akan mengambil satu bit dari setiap
channel secara bergiliran dan meletakkan pada kabel yang dipakai sehingga
sampai ke ujung multiplexer untuk dipisahkan kembali melalui port
masing-masing. Jika ada channel yang tidak ada data untuk dihantar, TDM tetap
menggunakan waktu untuk channel yang ada (tidak ada data yang dihantar), ini
merugikan penggunaan kabel secara maksimun. Kelebihanya adalah karena teknik
ini tidak memerlukan guardband jadi bandwidth dapat digunakan sepenuhnya dan
perlaksanaan teknik ini tidak sekompleks teknik FDM. Teknik TDM terdiri atas :
SynchronousTDM
Hubungan antara sisi pengirim dan sisi penerima dalam komunikasi data yang menerapkan teknik Synchronous TDM dijelaskan secara skematik pada gambar
Hubungan antara sisi pengirim dan sisi penerima dalam komunikasi data yang menerapkan teknik Synchronous TDM dijelaskan secara skematik pada gambar
Cara kerja Synchronous TDM dijelaskan dengan ilustrasi
dibawah ini
Asynchronous TDM
Untuk mengoptimalkan penggunaan
saluran dengan cara menghindari adanya slot waktu yang kosong akibat tidak
adanya data ( atau tidak aktif-nya pengguna) pada saat sampling setiap
input line, maka pada Asynchronous TDM proses sampling hanya dilakukan untuk
input line yang aktif saja. Konsekuensi dari hal tersebut adalah perlunya
menambahkan informasi kepemilikan data pada setiap slot waktu berupa identitas
pengguna atau identitas input line
yang bersangkutan.
Penambahan informasi pada setiap
slot waktu yang dikirim merupakan overhead pada Asynchronous TDM.
Gambar di bawah ini menyajikan
contoh ilustrasi yang sama dengan gambar Ilustrasi hasil sampling dari input
line jika ditransmisikan dengan Asynchronous TDM.
3. Wavelength
Division Multiplexing (WDM).
Teknik multiplexing ini digunakan
pada transmisi data melalui serat optik (optical fiber) dimana sinyal
yang ditransmisikan berupa sinar. Pada WDM prinsip yang diterapkan mirip
seperti pada FDM, hanya dengan cara pembedaan panjang gelombang (wavelength)
sinar. Sejumlah berkas sinar dengan panjang gelombang berbeda ditransmisikan
secara simultan melalui serat optik yang sama (dari jenis Multi mode optical
fiber).
Dalam teknologi komunikasi fiber
optik, WDM adalah teknologi yang me- multiplex banyak sinyal pembawa optik di
satu saluran fiber optik dengan menggunakan panjang gelombang
(warna) dari cahaya laser untuk membawa sinyal yang berbeda, sedangkan di FDM
digunakan di pembawa radio. Penggunaan teknologi WDM menawarkan kemudahan dalam
hal peningkatan kapasitas transmisi dalam suatu sistem komunikasi serat optik,
khususnya kabel laut. Hal ini dimungkinkan karena setiap sumber data
memiliki sumber optiknya
masing-masing, yang kemudian digandengkan ke dalam sebuah serat optic, meski
demikian, besarnya daya untuk masing-masing sumber optik mesti dibatasi karena
serat optik yang dipergunakan akan mengalami ke-nonliniearan apabila jumlah
total daya dari sumber-sumber optik tersebut melebihi suatu ambang nilai, yang
besarnya tergantung pada jenis kenonliniearannya. Contoh dari
penerapan WDM ini adalah pada penggunaan kabel laut serat optic
sumber :
http://brahm.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/8932/MULTIPLEXING.doc
http://herianto.files.wordpress.com/2007/04/resume-jarkom2.pdf / 10-11-2009
http://id.wikipedia.org
- SOAL -SOAL PILIHAN GANDA
1.Pada Metode Baseband, Dibutuhkan
Peralatan Multiplexing Yang Disebut . . .
A. Time Division Multiplexing (TDM).
B. ASCII (American Standard Code For Information Interchange)
C. Analog-To-Digital Converter (ADC),
D. Multiplekser (MUX)
A. Time Division Multiplexing (TDM).
B. ASCII (American Standard Code For Information Interchange)
C. Analog-To-Digital Converter (ADC),
D. Multiplekser (MUX)
Jawaban:
A
2 2. Keuntungan Multiplexing Adalah :
A. Komputer Host Hanya Memerlukan Satu I/O Port Untuk Satu Terminal
B. Komputer Host Hanya Memerlukan Satu I/O Port Untuk Banyak Terminal
C. Komputer Host Memerlukan Banyak I/O Port Untuk Banyak Terminal
D. Komputer Host Memerlukan Banyak I/O Port Untuk Satu Terminal
A. Komputer Host Hanya Memerlukan Satu I/O Port Untuk Satu Terminal
B. Komputer Host Hanya Memerlukan Satu I/O Port Untuk Banyak Terminal
C. Komputer Host Memerlukan Banyak I/O Port Untuk Banyak Terminal
D. Komputer Host Memerlukan Banyak I/O Port Untuk Satu Terminal
Jawaban:
B
3. Hubungan
Laju Transmisi Data Dengan Lebar Pita Saluran Transmisi Adalah :
A. Laju Transmisi Naik Jika Lebar Pita Berkuran.
B. Laju Transmisi Naik Jika Lebar Pita Bertambah.
C. Laju Transmisi Tidak Bergantung Pada Lebar Pita.
D. Semua Jawaban Salah.
Jawaban : D. Semua Jawaban Salah.
A. Laju Transmisi Naik Jika Lebar Pita Berkuran.
B. Laju Transmisi Naik Jika Lebar Pita Bertambah.
C. Laju Transmisi Tidak Bergantung Pada Lebar Pita.
D. Semua Jawaban Salah.
Jawaban : D. Semua Jawaban Salah.
4. Nama
Lain Untuk Statistical Time Division Multiplexing (TDM) Adalah :
A. Non-Intelligent TDM
A. Non-Intelligent TDM
B.Asynchromous
TDM
C. Synchronous TDM
C. Synchronous TDM
D.
Semua Jawaban Benar
Jawaban : B. Synchronous TDM
Jawaban : B. Synchronous TDM
5. Media
Transmisi Dapat Digolongkan Menjadi Dua, Yaitu :
A. Unguided
A. Unguided
B.
Guided
C. A Dan B Benar
C. A Dan B Benar
D.
A Dan B Salah
Jawaban : C
Jawaban : C
6.Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Suatu
Transmisi Data Adalah :
A.
Transmitter
B. Receiver
C. A Dan C Benar
C. A Dan C Benar
D.
Karakteristik Media Transmisi
Jawaban : D
Jawaban : D
7.
Media Transmisi Yang Biasa Digunakan
Untuk Jaringan Komputer Ialah, Kecuali :
A. Kabel Tunggal
A. Kabel Tunggal
B. Kabel UTP/STP
C. Kabel Coaxial
C. Kabel Coaxial
D. Kabel Fiber Optik
Jawaban : A
Jawaban : A
8.
Model Komunikasi Yang Dilakukan Oleh Dua Orang Adalah :
A. Simplex
B. Half Duplex
C. Full Duplex
C. Full Duplex
D. Half Simplex
Jawaban : C
Jawaban : C
9. Data Yang Dapat Ditransmisikan
Menjadi Sinyal Digital Adalah :
A. Semua Data
A. Semua Data
B. Data Digital
C. Data Analog
C. Data Analog
D. Semua
Dekrete
Jawaban : A
Jawaban : A
10.
Transmisi Data Terjadi Antara :
A. Trasmitter Dan Repeater Hanya Melalui Satu Media Transmisi
B. Receiver Dan Transmitter Melalui Beberapa Media Transmisi
C. Transmitter Dan Receiver Hanya Melalui Satu Media Transmisi
D. Recevier Dan Repeater Melalui Beberapa Media Transmisi
Jawaban : C
A. Trasmitter Dan Repeater Hanya Melalui Satu Media Transmisi
B. Receiver Dan Transmitter Melalui Beberapa Media Transmisi
C. Transmitter Dan Receiver Hanya Melalui Satu Media Transmisi
D. Recevier Dan Repeater Melalui Beberapa Media Transmisi
Jawaban : C
11. Gelombang Elektromagnetik Yang Merambat Pada
Media Transmisi, Yaitu :
A. Data Analog
B. Data Digital
C. Sinyal Analog
D. Crosstalk
Jawaban : D
A. Data Analog
B. Data Digital
C. Sinyal Analog
D. Crosstalk
Jawaban : D
12. Suatu Teknik Mengirimkan Lebih Dari
Satu (:Banyak) Informasi Melalui Satu Saluran, Merupakan Pengertian Dari . . .
A. Demultiplekser C. Wavelength-Division Multiplexing
B. Multiplekser D. Multiplexing
A. Demultiplekser C. Wavelength-Division Multiplexing
B. Multiplekser D. Multiplexing
Jawaban: D
13.
Berikut Ini Merupakan Media Transmisi Guided, Kecuali :
A. Kabel Coaxial
B. Serat Optik
C. Twisted Pair
D. Vacuum
A. Kabel Coaxial
B. Serat Optik
C. Twisted Pair
D. Vacuum
Jawaban :D
14. Teknik Pengkodean Analog Data Digital
Signal Adalah :
A. PCM
B. ASK
C. AM
D. A Dan C Benar
Jawaban : D
A. PCM
B. ASK
C. AM
D. A Dan C Benar
Jawaban : D
15. Mode Transmisi Yang Memungkinkan
Komunikasi 2 Arah Tetapi Bergantian Yaitu :
A. Half Duplex
B. Full Duplex
C. Simplex
D. Direct Link
A. Half Duplex
B. Full Duplex
C. Simplex
D. Direct Link
Jawaban : A
16. Komunikasi Dari Data Dengan Penyebaran
Dan Pemrosesan Signal Adalah Pengertian Dari
A. Signaling
B. Attenuasi
C. Transmisi
D. Delay Distortion
A. Signaling
B. Attenuasi
C. Transmisi
D. Delay Distortion
Jawaban:C
17.
Teknik Multiplexing Ada Beberapa Cara Yang Sering Digunakan Yaitu . . .
A. (FDM), (TDM), Dan (WDM)
B. (CDA),(ADC), Dan (TDM)
C. (FDM),(WDM),Dan(ADC)
D. (WDM),(ASC), Dan(ADC)
A. (FDM), (TDM), Dan (WDM)
B. (CDA),(ADC), Dan (TDM)
C. (FDM),(WDM),Dan(ADC)
D. (WDM),(ASC), Dan(ADC)
Jawaban:A
18. Berikut Ini Yang Merupakan Contoh Dari
Full Duplex :
A. Hubungan Dari Komputer Ke Printer
B. Percakapan Pada Telepon
C. Hubungan Dari Komputer Ke Printer
D. Percakapan Pada Handphone
A. Hubungan Dari Komputer Ke Printer
B. Percakapan Pada Telepon
C. Hubungan Dari Komputer Ke Printer
D. Percakapan Pada Handphone
Jawaban:B
19. Dibawah Ini Yang Bukan Termasuk Teknik
Pengkodean Adalah :
A. ASK
B. TSK
C. FSK
D. PSK
A. ASK
B. TSK
C. FSK
D. PSK
Jawaban: A
20.
Transmisi Data Terjadi Antara :
A. Trasmitter Dan Repeater Hanya Melalui Satu Media Transmisi
B. Receiver Dan Transmitter Melalui Beberapa Media Transmisi
C. Transmitter Dan Receiver Hanya Melalui Satu Media Transmisi
D. Recevier Dan Repeater Melalui Beberapa Media Transmisi
A. Trasmitter Dan Repeater Hanya Melalui Satu Media Transmisi
B. Receiver Dan Transmitter Melalui Beberapa Media Transmisi
C. Transmitter Dan Receiver Hanya Melalui Satu Media Transmisi
D. Recevier Dan Repeater Melalui Beberapa Media Transmisi
Jawaban:C
21. Liran Suara
Yang Didigitalisasikan Merupakan Contoh Dari...
A. FDM
B. Statistical TDM
C. Intellegent TDM
D. TDM
Jawaban: A
22. Teknik Multiplexing Yang Banyak
Digunakan Radio:
A. TDM
B. VHF
C. FDM
D. UHF
Jawaban: C
23. Terminologi Transmisi Data Terdapat Dua Macam Yaitu. . .
A. Multipoint Dan Point To Point
B. Serial Dan Paralel
C. Synchronous Transmission Dan Asynchronous Transmission
D. Baseband Dan Broadband
A. Multipoint Dan Point To Point
B. Serial Dan Paralel
C. Synchronous Transmission Dan Asynchronous Transmission
D. Baseband Dan Broadband
Jawaban: A
24. Disebut Juga Dengan Satu
Titik Ke Satu Titik Lainnya, Atau Satu Peralatan Terhubung Dengan Satu Peralatan Lainnya. Dimana Satu Alat
Terhubung Khusus Ke Satu Alat Lainnya. Kalimat Diatas Merupakan Fungsi Dari . .
.
A. Point To Point C. Synchronous
B. Multipoint D. Asynchronous
A. Point To Point C. Synchronous
B. Multipoint D. Asynchronous
Jawaban:
A
25. Pada Konfigurasi
Ini Satu Alat Dapat Terhubung Ke Beberapa Alat Lainnya (Lebih Dari Satu Alat). Meupakan
Fungsi Dari . . .
A. Point To Point C. Asynchronous
B. Multipoint D. Synchronous
A. Point To Point C. Asynchronous
B. Multipoint D. Synchronous
Jawaban:
B
makasih mbak
BalasHapus